STUDI KEHILANGAN AIR IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI LAMASI KIRI (STUDI KASUS SALURAN SEKUNDER SAMELUNG KECAMATAN LAMASI KABUPATEN LUWU)

  • agus budiawan universitas sawerigading makassar
  • Astuti Indah Amalia Universitas Sawerigading Makassar

Abstrak

Kehilangan air di saluran irigasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : karena kondisi penampang  saluran yang sudah rusak , pintu-pintu air, dan lain sebagainya. Kondisi saluran dan bangunan air yang kurang terawat sangat berpengaruh terhadap layanan jaringan irigasi yang berdampak pada menurunnya produksi hasil pertanian para petani yang memanfaatkan air dari jaringan irigasi. Metode yang digunakan adalah mengukur langsung kecepatan air dengan menggunakan alat ukur arus current meter dan pelampung. Sedangkan untuk menghitung kehilangan air yang terjadi pada setiap ruas saluran yang diteliti didasarkan pada debit inflow dan debit outflow dengan memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain : kecepatan aliran, penampang basah dan debit aliran. Hasil penelitian didapat rata-rata kehilangan air yang terjadi di saluran sekunder Lamasi adalah sebesar 9,46 % .Angka ini menunjukkan bahwa kehilangan air yang terjadi masih relative kecil, karena kondisi saluran yang masih baik walaupun pada saluran tersebut ada pecah  saluran yang mengalami kerusakan.

  

Diterbitkan
2024-04-23
Bagian
Articles